Rabu, 11 Maret 2015

Umrah Februari 2015

Alhamdulilah ditahun 2015 ini, saya mendapatkan kesempatan berkunjung ke rumah Allah. Dipanggil Allah ke Baitullah diumur saya yang sekarang ini adalah pengalaman luar biasa karena bisa menapak tilas berkembangnya agama Islam pertama kali secara langsung.
Khususnya merasakan kerasnya kehidupan Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam dan memperbaiki akhlak manusia 14 abad yang lalu.
Saya mendaftar pada bulan Desember 2014 di salah satu tour & travel dari Jakarta melalui perwakilan di Palembang bernama Arminareka Perdana bersama beberapa orang ustad.
Alhamdullilah semenjak saya bergabung melalui solusi mempermudah jamaah untuk bisa ke Baitullah dari Travel Arminareka Perdana, yang akhirnya saya mendapatkan rezeki dari mengajak beberapa jamaah, sehingga pada bulan Februari 2015 saya mendapatkan kesempatan untuk bisa booking seat untuk melaksanakan Umrah.
Melalui Arminareka Perdana inilah yang membimbing rombongan kami saat beribadah di Baitullah.
Kami dengan 505 jamaah Armina (satu pesawat) menggunakan maskapai Lion Air Boieng 747-400 langsung ke Jeddah tanpa transit. Total perjalanan adalah kurang lebih 9 jam.




Tempat pertama yang kami datangi adalah Jeddah. Jeddah berjarak 6 jam dari Madinah. Sekitar pukul 6 sore kami datang ke Jeddah dan melanjutkan perjalanan ke Madinah menggunakan bus. Sampai di Madinah sekitar pukul 12 malam, dan pukul 1 malam sudah bisa masuk hotel. Hotel saya di Madinah bernama Al Eiman Toyibah, berjarak 150 meter dari masjid Nabawi. Kota Madinah merupakan kota yang banyak dikelilingi oleh bukit bukit berbatu. Tata kota nya tidak begitu teratur karena sudah banyak hotel yang dibangun disana-sini. Yang menjadi magnet tentu saja Masjid Nabawi, maka tak heran disekitar situ ramai oleh toko-toko serta pedagang kaki lima.

Beribadah di Masjid Nabawi maka akan dilipat gandakan pahalanya 100 kali. Oleh sebab itu disini tidak pernah sepi oleh para jamaah dari seluruh dunia. Sejauh mata memandang bisa dibagi menjadi orang Arab, India dan Melayu. Bila dibandingkan dengan negara lain, memang orang melayu memiliki postur tubuh yang kecil, sehingga rawan 'terdesak' oleh badan-badan orang lain. Karena disini mendapatkan tempat sholat didalam masjid sangatlah susah menjelang sholat dimulai. Oleh sebab itu setiap lima waktu sholat selalu merapatkan shaf untuk memberi tempat bagi jamaah lain, selain memang sesuai dengan cara Nabi Muhammad SAW.


Selama 4 hari di Kota Madinah, kami habiskan untuk beribadah disini. Usahakan pergi ke masjid 2 jam sebelumnya agar bisa dapat tempat didalam masjid. Jika telat maka cuma bisa sholat dipelataran masjid saja, yang walaupun cukup tapi cukup dingin hawanya. Oiya, disini ada banyak tempat wudhu, namun letaknya cukup jauh dari tempat sholat, sehingga ada baiknya menjaga wudhu selama di masjid. Pada hari ke 3 saya berkesempatan city tour di kota Madinah. Yaitu mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Kota Madinah ini.


bersambung.....